- ~ - menit
  • -
86 dari 100 : oleh 76 pembaca

Steak pertama kali diperkenalkan oleh tentara Inggris di Perancis setelah perang Waterloo. Hidangan ini biasanya terbuat dari sekerat daging mulai dari berat 100 hingga 400 gr. Teknik pembuatanya bisa dipanggang atau digoreng dengan sedikit lemak atau minyak.

Kini steak berkembang ke seantero jagad, termasuk Indonesia, biasanya orang Indonesia lebih suka daging sapi dibandingkan daging yang lain untuk dijadikan steak. Bahannya juga bervariasi dengan bumbu atau saus mengikuti selera masyarakat setempat.

Bagi kita orang Indonesia, yang namanya daging sapi itu ya harus direbus dulu sampai empuk, atau minimal dimasak sampai sangat matang. Daging sapi lokal yang keras memang mau tidak mau harus direbus. Akibatnya gaya kuliner Indonesia biasanya lebih mengeksplorasi bumbu-bumbunya yang spicy itu.

Steak sedikit berbeda karena pusat cita rasa justru pada daging, bukan pada bumbunya. Untuk kasus steak, karena yang digunakan adalah daging impor yang empuk, merebus justru membuat juice atau sari rasa sapi (yang enak) lenyap. Sementara, kalau digoreng atau dibakar terlalu lama, daging yang terdiri dari protein-protein akan menjadi keras sehingga yang tersisa hanyalah daging berserat.

Biasanya kita mesti pergi ke restoran mahal buat menikmati 1 porsi Beef Steak. karena kisaran harganya untuk Steak itu antara 25rb – 60rb. Tapi, siapa bilang Anda tak bisa memasak steak sendiri di rumah, otomatis pasti biaya lebih murah.

Ada beberapa tips yang bisa dilakukan sendiri di rumah agar steak yang kamu buat jadi lebih lembut, empuk tanpa menghilangkan sarinya :

  1. Apapun dagingnya usahakan memotong dengan cara melawan urat agar daging tidak alot. Pilih daging bagian terlunak seperti sirloin atau topside untuk hasil steak maksimal.  Layukan daging dalam freezer selama semalam agar tekstur daging lebih empuk.
  2. Keluarkan daging steak dari freezer 30 menit sebelum dimasak agar suhu daging ini sesuai dengan suhu ruangan. Ini akan membuat daging ketika dimasak  memiliki warna coklat yang lebih cantik dan lebih cepat matang merata. Ditambah lagi, ketika dimasak dengan tingkat setengah matang, daging ini tidak akan beku dibagian tengahnya.
  3. Jangan lupa untuk memanaskan pemanggang terlebih dahulu sampai suhu yang diinginkan. Ini akan membantu Anda untuk mendapatkan hasil panggangan yang bagus dan tidak layu. Selain itu, ini akan mengunci sari di dalam daging, sehingga daging akan lebih terasa juicy dan lembut.
  4. Pastikan daging untuk steak ini masih segar. Tekan daging steak dengan tisu sebelum dimasak. Jika daging terasa kenyal dan bisa kembali ke bentuk semula, maka daging masih segar. Daging yang segar akan menghasilkan steak yang lebih enak.
  5. Untuk menambah rasa, terutama spicy, daging boleh direndam (di-marinade) dengan bumbu-bumbu seperti merica, lada hitam, bawang putih, minyak zaitun dan daun rosemary. Tapi sebaiknya tidak diberi garam karena akan membuat daging kehilangan sarinya, menjadi keras dan terasa kurang lezat. Daging yang di-marinade harus disimpan di tempat dingin dan tidak boleh terlalu lama karena  kalau terlalu lama, sari daging akan mengalir keluar sehingga cita rasa sapi akan lenyap. Gunakan lada hitam butiran yang dihancurkan untuk memperkaya rasa steak. Aroma lada hitam butiran yang ditumbuk kasar akan menambah aroma lebih enak dibanding dengan lada bubuk.
  6. Setelah dibumbui atasnya, tutupi daging pakai daun pepaya kira-kira 2 jam. Terus daging baru dipanggang. Hasilnya empuk sekali. Jika steak disajikan dalam bentuk potongan besar, rendam dalam bumbu lebih lama agar bumbu meresap dan beri pengempuk daging (Tenderizer / serbuk papain ) agar tekstur daging tidak alot.
  7. Jangan pernah memasak steak terlalu lama karena tekstur daging akan alot dan rasa manis khas daging menjadi hilang. Dalam hal memasak daging sapi, timing adalah segalanya,  kalau terlalu cepet daging masih mentah, kalau kelamaan daging jadi hambar dan berserat. Kematangan yang ideal, bagian dalam daging ada cairan kemerahan sedikit. Ini bukan daging yang belum matang tapi sari rasa daging. Yang jelas jangan menyayat daging untuk mengecek kematangan karena akan membuat lubang dan membuat sari rasa daging mengalir keluar.
  8. Pada saat memanggang daging steak pastikan hanya membalik satu kali saja. Yaitu panggang daging sekitar tiga menit pada kedua sisi. Jika kedua sisi daging dirasa masih kurang matang, jangan dibolak balik, tapi lebih baik dimatangkan dengan oven.

Tingkat kematangan steak ada beberapa macam, seperti:

Very Rare

untuk 225 gr daging dimasak 1 menit setiap sisinya. Pada tingkat ini, bagian luar daging berubah warna, sedangkan dalamnya masih mentah.

Rare

untuk setiap 225 gr daging, dimasak 2 menit setiap sisinya. Warna permukaan merah muda, sedang dalamnya mentah dan berdarah.

Medium

untuk 225 gr daging dimasak 3-4 menit setiap sisinya. Bagian luar berwarna kecoklatan, dalamnya merah muda hampir matang

Well done

untuk 225 gr daging dimasak 5 menit setiap sisinya. Daging matang, Untuk penggemar steak tingkat kematangan ini tidak disarankan sebab daging kehilangan gurihnya

 

Pada umumnya orang Indonesia lebih suka mengkonsumsi steak dengan kondisi well done atau very well done, yaitu kondisi daging yang benar-benar matang. Sebenarnya konsumsi daging steak yang baik adalah pada kondisi medium atau medium well, yaitu dimana bakteri yang ada pada daging sudah mati namun kandungan gizi yang ada didalamnya masih terjaga. Daging steak pada kondisi medium atau medium well yaitu berada pada suhu 145 derajat Fahrenheit.

Semoga tipsnya bermanfaat.